VISI
Membangun generasi rahmatan lil ‘alamin.
Visi ini mengandung makna bahwa kehadiran Sekolah Islam Ibnu Hajar merupakan bagian dari upaya menjalankan perintah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya ayat 107:
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”
Generasi rahmatan lil ‘alamin adalah generasi yang tidak hanya sukses dan mulia dalam kehidupan dunia, tetapi juga memiliki kekokohan iman kepada Allah SWT. Sekolah Islam Ibnu Hajar mendefinisikan kesuksesan bukan hanya sebagai pencapaian harta, tahta, kata, dan cinta, melainkan sebagai buah dari optimalisasi potensi yang telah Allah karuniakan, sebagaimana dalam Surah Al-An’am ayat 135 dan Surah Hud ayat 93.
Kemuliaan hidup dimaknai sebagai kebermanfaatan bagi sesama makhluk dan alam sekitarnya.
MISI
1. Mencetak generasi yang berakhlakul karimah
Misi ini berfokus pada pembentukan karakter siswa yang luhur dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Akhlakul karimah menjadi dasar utama dalam membentuk generasi rahmatan lil ‘alamin, karena kebaikan akhlak adalah cermin dari keimanan yang kokoh serta menjadi rahmat bagi lingkungan sekitar.
2. Membina Siswa untuk Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat dan Berjiwa Kebangsaan
Program ini dirancang untuk menumbuhkan sikap cinta belajar yang tidak terbatas pada bangku sekolah, melainkan berlanjut sepanjang kehidupan. Siswa dibekali keterampilan berpikir kritis, rasa ingin tahu yang tinggi, serta kecakapan adaptif menghadapi perubahan zaman. Nilai-nilai kebangsaan ditanamkan melalui pemahaman sejarah, budaya, dan kearifan lokal, sehingga siswa memiliki identitas kuat, rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia, serta berkomitmen untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.
3. Mendampingi Tumbuhnya Potensi Profesi Siswa Sesuai Personality Genetik Individu Berbasis Jenius Lokal
Pendampingan ini berfokus pada pengenalan potensi diri siswa secara mendalam, termasuk kecenderungan bakat dan karakter yang dimiliki sejak lahir. Melalui pendekatan berbasis “personality genetik”, siswa diarahkan untuk mengembangkan keterampilan dan profesi yang selaras dengan kekuatan personalnya. Proses ini diperkaya dengan pemanfaatan kearifan lokal (local genius) sebagai sumber inspirasi, inovasi, dan daya saing, sehingga potensi yang tumbuh bukan hanya relevan secara global, tetapi juga berakar kuat pada budaya dan nilai-nilai daerah.
